Desa Ngadas termasuk dalam wilayah kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang. Desa ini berada dalam wilayah teritori Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS), pada posisi 7o59’01’’ LS dan 112o54’17’’, dengan ketinggian 7000 kaki (sektar 2150 m) di atas permukaan laut. Ngadas adalah desa tertinggi di Jawa. Topografi desa Ngadas adalah pegunungan dengan iklim montana. Suhu di sekitar desa Ngadas berkisar 0 hingga 20oC.
Desa Ngadas merupakan salah satu desa yang terletak di sekitar Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Jarak Ngadas dengan puncak Bromo lebih-kurang 20 kilometer. Desa ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Desa Ngadas berada pada ketinggian 2100 mdpl. Dengan luas 390 ha, desa ini dihuni oleh 524 KK. Luas daerah Ngadas ini termasuk lahan pertanian sebesar 360 ha yang merupakan mata pencaharian utama warga Ngadas. Lahan pertanian Ngadas didominasi oleh tanaman kentang, bawang merah, dan sayuran.
Sebagian besar penduduk yang mendiami desa tersebut merupakan keturunan Suku Tengger asli. Masyarakat Tengger ini mempunyai ciri khas adat istiadat dan agama yang berbeda dari masyarakat sekitarnya. Dahulu agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakatnya adalah Budha dan Hindu Tengger. Namun, semakin bertambahnya pendatang membuat agama Islam dapat masuk ke desa tersebut sehingga Islam pun menjadi agama dengan jumlah pemeluk nomor dua terbesar setelah Budha.
Pada umumnya masyarakat Tengger sangat kuat memegang keyakinan dan adat istiadatnya secara turun-temurun sehingga mereka sampai saat ini tetap mampu mempertahankan diri dari pengaruh globalisasi. Hal tersebut dapat dilihat dari tatanan nilai hidup mereka dan upacara keagamaan/adat yang senantiasa berlangsung sampai saat ini. Setiap tahun masyarakat Tengger selalu melaksanakan upacara keagamaan dan upacara adat sesuai dengan penanggalan saka. Upacara-upacara adat yang dilaksanakan biasanya berkaitan dengan hajatan warga atau upacara rutin tahunan. Upacara-upacara yang berkaitan dengan hajatan antara lain: Entas-Entas, Wolo Goro untuk upacara pernikahan, Tugel Kuncung, Tugel Gombag, Penditanan untuk semua dukun, Sayut untuk upacara adat 7 bulanan ibu hamil, Kekerik untuk upacara cuplak pusar bayi dan among-among untuk upacara bagi anak yang sudah mulai bisa bekerja menghasilkan uang.
Upacara untuk untuk pernikahan, tugel gobag, tugel kuncung dan khitanan biasanya akan disertai dengan acara tayupan dan jaran kencak. Tayupan adalah kesenian khas Tengger (seperti pentas campursari), sedangkan Jaran Kencak atau Kuda Joget adalah kesenian yang menggunakan kuda yang dirias dan diajari untuk menari. Kesenian Jaran Kencak digunakan untuk karak-karakan (arak-arakan) mengelilingi Dusun Ngadas. Para pengunjung atau tamu yang datang ke Ngadas bisa langsung menyaksikan rangkaian upacara adat tersebut bila sedang dilaksanakan, termasuk tayupan dan Jaran Kencak.
Upacara tahunan (periodik) yang dilakasanakan warga Ngadas cukup beragam. Misalnya saja upcara Pujan, Kasada, Karo, Unan-Unan, Barikan, Mayu Dusun, dan Galungan.
Selain disuguhi dengan berbagai macam upara adat yang bisa disaksikan, di Ngadas juga penuh dengan pemandangan alam yang luar biasa indah. Desa Ngadas dikelilingi oleh pegunugan dan Gunung Semeru. Kemudian di bukit-bukit dan lembah telah digunakan warga sebagai ladang sayur, sehingga menambah variasi keindahan alam. Bila cuaca sedang cerah (tidak berkabut atau mendung) Puncak Semeru terlihat sangat indah dan gagah yang di kelilingi oleh bukit-bukit dibawahnya. Pemandangan ini terlihat lebih indah bila dilihat dari Bukit SD Ngadas 01 atau di Belakang Masjid Ngadas.
Dari kedua lokasi di atas, kita bisa menyaksikan sunrise dan sunset bersama Gunung Arjuna di sebelah utara yang hanya bisa ditemukan keindahannya di Ngadas. Bila cuaca benar-benar cerah, maka kita bisa melihat keindahan kota Malang pada malam hari dari kedua tempat tersebut.
Masyarakat Ngadas juga sangat terbuka dengan orang dari luar (tamu). Mereka sangat ramah dan sangat menghormati tamu yang datang. Coba saja Anda sonjo (bertamu) ke rumah warga Ngadas, Anda akan di sambut dengan kehangatan khas Ngadas. Dengan senang hati mereka akan menyuguhkan hidangan seadanya atau hidangan khas Ngadas yaitu kentang rebus yang memiliki cita rasa berbeda dengan kentang daerah lain. Kentang yang berasa gurih dan manis. Dan yang perlu diperhatikan adalah, jika sudah dihidangkan makanan, Anda tidak boleh harus memakannya. Sembari menikmati hidangan, Anda juga akan disediakan api-api, tungku hangat dengan bara api untuk menghangatkan badan. Dana saat Anda berpamitan, dengan ramahnya tuan rumah akan mengucapkan ”Benjing jenengan mriki malih nggih. (Besok Anda/kamu datang ke sini lagi ya).”
Begitu banyak hal yang dapat kita temui di Ngadas, mulai dari budaya Tengger yang sampai sekarang masih bertahan dengan kuat, kenidahan alam yang luar biasa dan keramahan warga Ngadas.






0 komentar:
Posting Komentar